Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Archives for My thoughts

A New Life

0 Comments

Dua minggu lalu, saya berpamitan dengan bapak, ibu, kakek, dan nenek saya untuk pergi mencari penghidupan baru. Dan kota Yogyakarta yang telah membesarkan saya selama 22 tahun ini. Dengan Stasiun Tugu sebagai perantara.

Dan saat ini, saya sudah berada di pulau yang berbeda. Tahapan baru dalam hidup saya baru saja dimulai. Bismillahirahmanirahim.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Feb 11, 2013

Bersepeda ke Utara

0 Comments

Kesibukan saya selama proses mencari pekerjaan 6 bulan ini : tidak ada. Tetapi ada aktifitas yang saya sangat menyukainya dan saya lakukan rutin hampir tiap minggu selama ini, yaitu bersepeda. Saya bersepeda dari rumah menggunakan sepeda gunung abal Wimcycle Roadchamp saya.

Dulu pas awal 2012, rute yang paling sering saya lewati adalah menuju bandara. Kemudian pernah juga menuju kaki Pegunungan Seribu, baik lewat Piyungan Selatan, atau lewat Piyungan Utara-Prambanan. Lalu pernah juga ikut Jogja Last Friday keliling kota di malam hari. Menyusuri selokan ke arah timur sampai Candi Prambanan pernah juga dilakukan. Kemudian menyusuri rel kereta api, baik ke arah barat dengan pol mentok sampai stasiun Tugu, atau ke arah timur dengan pol mentok sampai stasiun Prambanan juga.

Tetapi rute yang paling saya sukai dan sangat bikin ketagihan adalah rute ke utara. Dalam rute sepeda ke utara, saya bagi menjadi dua. Yaitu rute barat, dan rute timur. Rute timur adalah yang paling sering. Dulu saya pertama kali ketagihan rute timur ketika bersepeda ke arah Stadion Maguwoharjo. Sebenarnya saya bersepeda ke Maguwoharjo pertama kali waktu SMP. Waktu itu saya sudah sangat kecapekan, tetapi saya masih sangat penasaran. Bagaimana kalau terus ke utara lagi.

Dan akhirnya beberapa bulan yang lalu saya akhirnya merealisasikan rencana itu untuk pertama kalinya, yaitu di postingan ini. Ketika itu sangat capai sekali, dan karena musim kemarau, udaranya panas dan kering. Tetapi itu tidak menyurutkan niat saya dan sparring partner sepeda rutin saya, Dani. Dan akhirnya kami berhasil sampai ke Kalikuning. Beberapa kali kami ke utara, kadang2 juga ditemani Tajul.

Dulu waktu pertama kali ke Kalikuning, saya mencoba dari rute paling timur, yaitu mulai ke utara dari Candi Sambisari. Kemudian perlahan kami menemukan rute terpendek setelah mencoba beberapa rute timur yang terbarat dari kampus kami, UGM, ke arah timur pelan-pelan setelah beberapa kali bersepeda. Rute terpendek itu sudah saya cek di Google Maps, dan memang yang terpendek dan tercepat dari rute-rute yang sebelumnya saya lewati.

Dan rute yang terpendek itu, kalau dari rumah kami yang dekat JEC, adalah ke utara lurus dari JEC, sampai ke Seturan. Kemudian dari Seturan lurus, sebelum Minomartani berbelok ke arah Embung Tambak Boyo. Dari Tambak Boyo ke utara melewati jalan sawah pinggir sungai. Dan dari kejauhan terlihat Candi Gebang. setelah itu kami hanya mencari jalan dan belokan terdekat menuju utara. Di sepanjang rute akan melewati semacam hutan, yang ketika saya pertama kali lewat saya cukup takjub, karena di tengah Kabupaten Sleman ada hutan yg tidak dimanfaatkan kayunya seperti ini, padahal masih jauh dari Gunung Merapi. Lalu rute akan melewati perkebunan salak. Kemudian setelah itu hanya ada satu rute yang terdekat untuk menuju Kalikuning, yaitu melewati jalan lurus setelah Pom Bensin Morolejar. Untuk menuju Merapi Golf, bisa melewati jalan kampung yg tembusannya dari pertigaan setelah Morolejar ke timur kemudian ke utara.

Setelah Morolejar ini sebenarnya adalah the Real Start, terutama setelah melewati SMA N 1 Cangkringan. Disini kami pernah diledek oleh duo pesepeda balap bule dengan kata-kata, “Put on man!” karena kami hanya menuntun sepeda kami, bukan mengayuhnya. Setelah itu ikuti jalan saja, dan akan mencapai perempatan legendaris dengan baliho bergambar Mbah Maridjan di samping Kantor Desa Umbulharjo. Disini silahkan ke utara untuk menuju Kalikuning. Dan tanjakannya adalah the Real Real Start. Setelah melewati gerbang retribusi, bisa ke arah barat untuk ke Plunyon, atau ke utara terus untuk ke Dusun Mbah Maridjan dengan Lava Tour-nya. Yang belum kami selesaikan sebenarnya adalah dari gerbang Lava Tour ke utara sampai titik terakhir untuk wisatawan.

Di perjalanan pulang, anda akan merasakan sensasi down-hill yang tiada duanya, karena anda mengayuh sendiri sepeda anda menanjak ke utara, bukan naik pick-up atau mobil. Untuk sepeda, saya sarankan memakai sepeda gunung standar, yang biasa saja sudah cukup. Jangan sekali-sekali memakai fix gear atau fixie, karena teman saya pernah memakai sepeda jenis ini untuk ke utara dan hasilnya adalah fail. Topi agar kepala terhindar dari sengatan matahari, dan sepatu (opsional).

Di postingan selanjutnya akan saya jelaskan tentang rute barat, yang menuju Bukit Turgo. Dan postingan berikutnya lagi, akan saya ceritakan cerita di balik dan selama dan yang saya temui, saya lihat, dan saya jumpai selama saya bersepeda ke utara.

Untuk foto-fotonya, akan menyusul saat saya sudah mendapatkan akses atas internet dengan kecepatan yang lebih memadai.

Salam genjot! 😀

//
Jan 6, 2013

Awal dari Infeksi

0 Comments

Terhitung 4 hari sejak kemarin Kamis pagi, saya harus menjalani kehidupan full di rumah. Sebabnya adalah infeksi kaki yang menyerang telapak kaki saya. Begini awal mulanya…

Jadi ketika itu Rabu pagi, seperti biasa rutinitas ala seorang unemployed di pagi hari adalah membuka email dan ECC. Tapi alangkah terkejutnya saya ketika si leptop CQ40-104AX kesayangan saya tidak mengeluarkan gambar di layarnya ketika saya hidupkan!

Akhirnya saya pelan2, menyusun rencana, karena jam 1 nya ada futsal. Diputuskan bahwa saya akan membawa si leptop ke service centernya HP Compaq di jalan monjali deket kampus. Lalu beberapa saat kemudian Tajul datang mengambil kartu ECC nya sekalian ngajak sarapan. Tajul sebenernya mau ke pameran komputer di JEC. Tapi saya gak ikut, karena hari sebelumnya sudah ke pameran beli percabangan USB ajaib dengan adaptor DC.

Setelah itu, di sms Hasmi ngajakin ke pameran juga, tapi dia ngajaknya agak siang, padahal siangnya saya mau futsal. Akhirnya gak ikut juga.

Jam 11 saya berangkat dengan peralatan futsal dan si leptop ke service center dulu. Disana ambil nomer antrian, eh ternyata gak ada yang antri, dana saya pun langsung ke mbaknya dan bilang, “Mbak ini tadi pagi saya nyalakan, tapi LCD nya gak nyala bla bla bla bla”. Dan akhirnya si mbak terakhir bilang, “Mas ini LCD nya rusak, biasanya harus diganti, dan biayanya 1.7juta”. Horotoyoh! Darimana ada duit 1.7 juta buat ngebenerin?

Karena masih 1 jam menuju jam 1, saya ke SIC dulu konsultasi sama suhu2 disana. Disana Fajar memberitahu, bahwasanya Rahmanu juga barusan mengalami musibah serupa, dan ternyata harga LCD ganti yg dia beli cuma Rp 850rb. Wah, tapi second. Dan setelah googling2, saya ada kepikiran menjadikan leptop ini sebagai sebuah battlestation. Jadi cuma dicolok monitor saja ke lubang VGA nya, dan tidak ganti LCD.

Dan jam pun mulai beranjak ke angka 1. Saya pun juga beranjak dari SIC ke futsalan. Disana ketika saya mau lari pemanasan, tiba2 di telapak kaki ada rasa sakit. Tapi saya acuhkan. Dan seperti biasa saya maen pendek2, 5 menit-5menit maksudnya. hehehe

Lalu saya disms oleh Gunawan, katanya dia di parkiran Perpus Universitas menemukan burung yang terluka. Saya pun langsung kesana walopun ketika itu futsalnya belum selesai. Saya muter2 di parkiran perpus tapi terlihat Gunawan maupun si burung. Saya sms lagi Gunawan. Dan karena kayaknya ada masalah dengan jaringan oleh operator seluler yang saya gunakan, balasan dari Gunawan pun juga tidak masuk.

Lalu saya kembali ke tempat futsal. Dan lanjut main seperti biasa. Di sela2 istirahat, saya melihat hape dan ada balasan dari Gunawan bahwasanya dia sudah pulang ke kos, dan saya pun membalas tidak menemukan si burung. Lalu rencananya kita akan kembali ke perpus untuk mengambil si burung setelah futsal.

Ternyata futsalnya sampe jam setengah 4, saya pun undur diri terlebih dahulu dari futsal. Dan futsalnya pun disponsori oleh Fika dan Arip. Terima kasih teman2! Eh ternyata saat saya buka sepatu, di telapak kaki saya ada luka, memang agak sakit tapi tidak terlalu menganggu.

Lalu saya ngampiri Gunawan untuk meniliki kembali sang burung. Setelah kami ke perpus lagi, si burung ternyata memang benar sudah raib. Kesimpulan terbaik, si burung sudah bisa terbang atau sudah diambil oleh orang baik hati yang mau merawatnya atau membawanya ke rumah sakit hewan. Kesimpulan terburuk, si burung sudah disate oleh tukang yang masih ada di sekitar perpus yang barusan selesai dipugar. Tapi semoga yang terbaik untuk si burung.

Di kos Gunawan saya kembali kepikiran si leptop. Lalu cari2 lagi sambil numpang di leptop Gunawan, ada LCD CQ40 juga di ngasngus yang harganya cuma 600rb, tapi garansinya cuma 7 hari. Ada beberapa LED second untuk rencana battlestation, tapi sudah sold semua. Lalu ada LED murah yang harganya selisih 200rb dari harga normal, tapi garansi cuma 1 bulan, alias barang dari pasar gelap.

Selanjutnya saya pun makan dulu. Lalu Holand sms untuk ke SIC untuk ngrembuk plan ke Dieng, saya pun ke SIC. Waktu itu saya sama sekali belum merasa bahwasanya kaki saya akan mengalami sebuah problem yang cukup rumit. Dan saya mengusulkan untuk naik motor saja ke Diengnya, untuk menghemat biaya. Setelah beberapa saat, diputuskan untuk naik motor apabila cuaca bersahabat. Apabila tidak bersahabat, bisa dadakan nyewa mobil ke temennya Veo. Di SIC, saya googling2 lagi dan saya putuskan saya akan membuat battlestation saja. Karena nantinya apabila leptop saya bener2 pensiun total, monitornya bisa dijual.

Lalu saya pun pulang, waktu itu hujan agak sedikit deras. Dan begitu sampe rumah langsung naruh motor dan jalan ke JEC. Di tengah jalan, baru terasa ternyata luka di telapak kaki saya agak lumayan, padahal pas itu banyak genangan air yang saya lewati.

Sampe di JEC, langsung cari2 harga, dan menemukan beberapa opsi yang cukup murah. Saya putuskan untuk mengambil LED Acer 16″. Gak usah terlalu besar yang penting cukup untuk menemani hari2 sebagai seorang jobseeker. Lalu saya ambil keyboard dan mouse wireless agar bisa mengakomodir kebutuhan. Dan total yang saya keluarkan, gak sampe setengah harga dari kalo ganti LCD di service center. Memang big blow banget, tapi mau bagaimana lagi, hanya inilah yang bisa saya lakukan di tengah ketidakpastian soal karir saya.

Waktu jalan pulang, ternyata sakit di telapak kaki semakin menjadi2. Sampai di rumah, saya lihat lukanya ternyata semakin melebar di kedua kaki. Saya ingat ternyata belum makan malam. Dan untuk keluar lagi, kedua kaki saya terasa sangat naudzubillah. Tapi saya paksakan untuk keluar. Dan selesai makan, saya mulai mendeploy battlestation saya. Memang sangat berantakan. Saya jajal untuk menjalankan beberapa aplikasi juga lumayan. Lalu saya pun tidur.

Paginya, saya terbangun oleh rasa seperti terbakar di telapak kaki saya. Dan alangkah kagetnya saya ternyata luka di kaki saya menjadi agak keputihan, pertanda terserang infeksi. Dan saya sama sekali susah untuk berjalan. Wah, beberapa rencana selama beberapa hari kedepan tampaknya akan gagal, pikir saya. Dan kemungkinan 80% penyebab dari infeksi ini, adalah malemnya saya ke JEC jalan kaki hujan2 an sambil menginjak genangan air. Padahal paginya saya dua kali diajak ke JEC juga. Dan apabila paginya saya ke JEC, tentu tidak perlu jalan kaki di genangan air. Tapi waktu itu memang saya belum tahu kalo LCD si leptop positif 100% harus diganti.

//
Filed under My thoughts
Dec 9, 2012

Seorang Pengangguran

0 Comments

Jadi, seluruh administrasi dan prosedur untuk menjadi seorang sarjana sains (yg cukup abal) sudah saya lewati. Sudah daftar dan mbayar wisuda juga. Tapi ada satu hal yang cukup merisaukan saya. Yaitu nganggur.

Jadi, sudah sejak setelah Idul Fitri kemarin saya nyaris tanpa aktifitas berarti. Sehari2 cuma ngenet dan ngegame. Sama kadang2 maen sama temen dan pit2 an.

Sebenernya saya juga sudah apply beberapa posisi baik lewat ECC maupun lewat web masing2 perusahaan, tapi sampe sekarang belum juga ada yg jelas. Saya sih sudah siap sedia dengan cara potong rambut yang rapi tiap bulannya. Jadi Agustus kemaren kayaknya adalah terakhir kalinya saya gondrong.

Saya jadi merasa agak nyesel, kenapa gak apply2 sejak sebelum bulan Ramadhan lah minimal. Tapi waktu itu saya beralasan saya mau fokus nyelesein TA dulu dan lagipula IPK saya waktu itu masih njijiki bin nggilani banget (sekarang sih masih njijiki pula kayaknya).

Tapi ya namanya waktu, tidak bisa di rollback. Yang ada, ya berusaha terus dan berdoa. Dan paling tidak, saya sudah menetepken kira2 ke arah mana saya mau golek upo. Dan ‘Rencana Z’-nya, saya kayaknya mau ternak lele dan bebek, habis itu keliling dunia, atau Indonesia dulu.

Sebesar apapun usaha manusia, penentu nya adalah Tuhan Yang Maha Tahu. Tentunya Dia sudah tahu kira2 manusia ciptaan-Nya itu cocoknya dimana.

//
Filed under Kuliah, My thoughts
Oct 30, 2012

Halang Rintang Penuh Cobaan Pasca Pendadaran

0 Comments

Tidak seperti yang saya kira, ternyata setelah pendadaran, banyak hal2 lagi yg harus saya lalui. Pertama, Bu Ilona selaku dosen penguji saya, mudik selama 3 minggu, jadi saya tidak bisa langsung menyelesaikan revisi untuk skripsi saya. Akhirnya saya melewatkan kesempatan untuk yudisium Agustus bersama teman2 yg pendadaran Agustus lainnya. Belakangan saya ketahui, ternyata hal itu bisa diurus dengan melakukan permohonan pelewatan revisi untuk dosen penguji.

Kemudian, setelah selesai revisi dengan semua dosen penguji, saya print naskah skripsi sebanyak 6 eksemplar dulu. Satu eksemplar untuk dosen pembimbing, satu eksemplar untuk program studi, satu eksemplar untuk Perpustakaan MIPA, satu eksemplar untuk pembimbing BATAN, satu eksemplar untuk perpustakaan BATAN, dan satu eksemplar lagi untuk Kantor Pusat BATAN di Serpong. Yang untuk orangtua di rumah terpaksa gak bisa sekarang karena saya nge print nya pake printer rumah yg cuma pake cartridge refill, bukan infus.

Setelah dijilid rapi, saya masukkan ke Bagian Dokumentasi Ilmiah di BATAN untuk dimintakan tanda tangan bapak Kepala Pusat. Eh ternyata di Kata Pengantar disuruh memasukkan “Terima kasih kepada Kepala Pusat BATAN”. Akhirnya 6 eksemplar itu didedel halaman kata pengantarnya dan diganti halamannya. Dan baru kemudian bisa dimintakan tanda tangan bapak Kapus.

Nah karena masalah yang tadi, saya terpaksa melewati masa 30 hari pengumpulan revisi skripsi untuk di Prodi, sehingga musti bikin surat permohonan keringanan pengumpulan laporan skripsi untuk di Prodi. Dan alhamdulilah boleh.

Kemudian di Perpustakaan MIPA, ternyata sampulnya harus bener2 biru tua jeans, jadi terpaksa bongkar satu eksemplar laporan skripsi buat diganti sampulnya. Dan ternyata untuk pengumpulan skripsi di Prodi dan di Perpus harus pake CD, dan CD nya harus dengan sampul juga, yg bingung cara ngebuatnya. Dan di CD itu harus ada soft copy pdf skripsi dengan halaman pengesahan yang harus discan dan dimasukkan di file pdf, dan Bab nya harus di bookmark.

Lalu bikin rekap transkrip nilai, yang harus mengelompokkan mata kuliah wajib dan pilihan, secara manual. Lalu ngitung IPK setelah dikurangi mata kuliah yang dihapus. Belum lagi harus bikin paper makalah untuk IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) yang mana formatnya juga masih belum jelas.

Bila saya pikir2, proses demi proses pasca pendadaran ini jauh lebih rumit, kompleks, dan jauh lebih nggilani daripada proses mengerjakan TA itu sendiri.

Ya semoga saja bulan ini ada Yudisium, sehingga saya semakin terpacu untuk menyelesaikan segala urusan birokrasi dan administrasi ini untuk bisa secepatnya keluar dari kampus yang sungguh menakjubkan ini.

//
Filed under Kuliah, My thoughts
Sep 12, 2012

Lebaran, Gak Wajib Mudik Kan?

0 Comments

Tahun ini berarti sudah 22 tahun saya hidup di Jogja, dan 22 tahun saya ngerasain Idhul Fitri di Jogja. Kadang2 terbesit pikiran, pengen ngerasain lebaran bukan di Jogja. Pengen ngerasain lebaran di Bashkortostan, di Maghreb, atau di Kamboja.

lahore

Emang sih terdengar ridiculous. Tapi saya emang suka petualangan. Saya terinspirasi, ketika saya udah kerja nanti, kan ada libur lebaran, saya pengen nyoba libur lebaran itu saya tidak pulang, tapi mencoba menjelajah ke tempat2 baru.

Toh mudik itu bukan wajib ain dan kayaknya merupakan budaya orang Indonesia aja, bukan sebuah perintah Allah dalam Al Quran maupun sunnah Rasulullah dalam hadits. Untuk pulang kampung, mungkin saya bisa ambil waktu dimana arus manusia tidak sepadat layaknya waktu lebaran.

Saya memang kadang2 pengen, merasakan berbagai budaya di seluruh dunia. Mungkin ini tidak akan saya lakukan seumur hidup. Mungkin ketika udah punya keluarga nanti, mudik lebaran tetap akan saya lakukan.

Jadi kemungkinan lebaran tahun ini adalah lebaran terakhir saya di Jogja untuk beberapa tahun ke depan.

//
Aug 21, 2012

A Little Artwork

0 Comments

//
Filed under My thoughts
May 27, 2012

Kagami no Naka no Jean d’Arc

0 Comments

誰かが名前を呼んだ
世界のどこか
かすかな声で 私のこと 今
ずっと信じて待っていた
運命の瞬間(とき)
鏡の前で生まれ変わりたい

逃げ場所のない空
愛が埋もれた街
孤独に馴らされてた

少女たちよ
今こそ立ち上がる
日がやって来た
夢があれば
華奢な脚でも踏み出せる
汚(けが)れのないつぶらな
瞳の中に映るはず
希望に満ち
光が溢れる明日の道

何のために生きるのか
わからなかった
私らしさを縛られてた 過去
いつか助けに来てくれる
白馬の騎士は
心の鎖 引き千切った自分

求めることよりも
与えられる勇気
自由が力になる

少女たちよ
誰もがジャンヌ・ダルク
になれるんだ
忘れていた広い青空 思い出せ!
人の背には見えない翼が
あると気づくはず
前を向いて そっと願えば
空を飛べる

少女たちよ
今こそ立ち上がる
日がやって来た
夢があれば
華奢な脚でも踏み出せる
汚(けが)れのないつぶらな
瞳の中に映るはず
希望に満ち
光が溢れる明日の道

 

This place in the world,
That somebody named
With a faint voice, is mine now
Always I believed in and waited for
The time of fate
I want to be born anew before the mirror

Beneath the sky without refuge,
Love was being rung
In a town where I was smothered

All you boys
Stand up now
The day has come
If you have a dream,
Step forward pompously
Without taint,
There should be reflected within round eyes
A road to hope
The light is the road to a rising tomorrow

For what purpose am I living?
I didn’t know
In the bygone days, I seemed to have been tied down
One day there came to me
A knight on a white horse
A new self that tore my apart the chains of my heart

What I seek most
Is a conveyable courage
A freedom to become strong

All you boys
Any one of you can become
A Jean d’Arc
Remember that broad sky that you’ve forgotten!
The wings that can’t be seen on the back of people
Are there and should be noticed
If you face forward and quietly wish,
You can fly through the sky

All you boys
Stand up now
The day has come
If you have a dream,
Step forward pompously
Without taint,
There should be reflected within round eyes
A road to hope
The light is the road to a rising tomorrow

//
Filed under Musik, My thoughts
May 21, 2012

Sinergi Idoling dan Titah Ibu

0 Comments

Kemaren minggu, tiba2 saya ditanya sama ibu saya, “Le kowe ki kerjo po?”. Sebelumnya buat yg belum tau, sudah 2 bulan ini saya nyambi di internet center di kampus fakultas saya jadi semacam tukang ngeprint, tukang ngopi file, sama nggembok pintu kalo tutup.

Saya menjawab, “Iyo”. Dan ibu saya menyahut, “Mbok rasah kerjo disik. Kuliah e dirampungne disik”. Saya pun spontan, “Sedino aku neng kono mung 4 jam thok kok”.

“Nek misale kerjo ngganggu kuliah mbok rasah kerjo disik, skripsine dirampungke disik mas”. Nah mendengar kata2 ini saya jadi agak malu. Yg mengganggu skripsi dan kuliah saya selama ini sebenarnya bukan kerjaan saya ini, tetapi memang saya nya yg males, tiap di rumah cuma nonton film sama video konser thok sampe malem. Alhasil paginya bangun telat. Ke Batan juga udah siang, disana cuma bingung, dan akhirnya gak ada perkembangan.

Saya jadi malu sama janji yg udah saya buat awal tahun kemaren. Rencana saya, akhir April HMI saya udah harus jadi, padahal ini sudah tanggal 30 jam 19.00. Sebentar lagi tanggal 1 Mei dan saya masih belum bergerak ngerjain HMI.

Hobi idoling, emang bisa menghilangkan stress, tapi kalo tidak terkontrol ya kayak gini, kuliah terbengkalai, dan akhirnya disuruh ibu ngrampungne skripsi. Sekarang bagaimana cara agar hobi ngidol bisa sinkron dengan kegiatan akademik.

Semoga masih bisa nyandak lah untuk tahun ini.

Sekian.

//
Filed under Kuliah, Musik, My thoughts
Apr 30, 2012

BBM Naik? Dilematis Je.

0 Comments

Kemaren, pemerintah (Pak SBY dkk), berencana mau menaikkan harga Bahan Bakar Minyak alias BBM. Dan ternyata rakyat (atau yg menganggap diri mewakili rakyat) banyak yg gak setuju. Ya temen2 tahulah siapa mereka dan apa yg mereka lakukan.

Banyak juga pihak2 yg setuju dengan menaikkan harga BBM. Karena memang BBM itu sangat tidak renewable, harus ada gantinya. Memang sih tidak bisa serempak dan simsalabim begitu saja. Ada yg mengusulkan listrik (oke saya setuju), ada yg mengusulkan pokoknya BBM hanya utk transportasi umum atau transportasi yg tidak bisa ditenagai oleh manusia, oke saya setuju.

Tapi ada juga yg usul BBM diganti BBG alias Bahan Bakar Gas, termasuk beberapa orang yg katanya ahli dari fakultas sebelah di kampus saya. Katanya BBG ini lebih hemat, murah, dan ramah lingkungan. Tapi gas alam itu sama sekali tidak bisa diperbaharui. Kecuali emang kalo biogas sih.

Gaya hidup jaman sekarang yg semuanya serba motorized juga susah untuk membiasakan kembali nyepeda dan ngebis. Ya mungkin orang2 juga khawatir mungkin kalo jatah subsidi BBM itu dimanfaatkan sama pihak atas untuk hal yg enggak2.

Tapi ini semua bagai buah simalakama. Jadi kalo BBM nggak naik dan sama sekali gak ada konversi, cadangan minyak dunia pasti cepet habis, dan besok orang2 bakal kelabakan kalo minyak bener2 habis, orang2 yg diatas juga tetep bisa menikmati jatah bensin buat pak tani. Tapi kalo BBM naik, orang2 yg diatas pasti juga tetep kecipratan alokasi dana itu.

Idealnya memang seperti ini, BBM naik, konversi sumber bahan bakar ke yg lebih bisa diperbaharui, subsidi hanya benar2 untuk mereka yg tidak punya rumah dan makan dua hari sekali, pajak untuk orang kaya dinaikkan sampe 200% (orang kaya disini jelas termasuk para anggota dewan yg terhormat itu lho), dan transportasi umum diperbaiki.

Jadi kayak mau kampanye aja nih, tapi yah mau gimana lagi, cuma ini yg bisa saya pikirkan. Pokoknya kalo menurut saya, BBM itu sama sekali harus dipangkas untuk kegiatan2 yg dimana BBM tidak bisa digantikan saja deh. Kalo cuma untuk takbiran, gegenen, ngobong uwuh, dan hal2 lain, seharusnya orang juga bisa menemukan cara yg lebih baik, jaman mbah Adam dulu masak air juga gak pake lengo mambu kok.

Sebagai penutup, saya sama sekali bukan antek SBY , saya cuma seorang AKB fans. :3

//
Filed under My thoughts
Apr 23, 2012