Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Monthly Archives: December 2012

Sarjana Anyaran

0 Comments

Sudah hampir satu bulan sejak saya dikukuhkan sebagai seorang Sarjana Sains oleh Pak Dekan di GSP. Sebelum itu pun saya juga sudah mencoba memasukkan lamaran (baca: ngeklik) untuk berbagai lowongan yang ada di ECC. Saya juga udah memasukkan lamaran yang bukan dari ECC. Beberapa ada yang terpanggil, beberapa ada yang tidak. Tapi untuk yang bukan dari ECC, Alhamdulilah belum terpanggil semua.

Dan yang terpanggil pun, Alhamdulilah juga semuanya berhenti di tengah jalan. Berikut beberapa tes pekerjaan yang saya jalani (dan tidak saya jalani) sejak habis pendadaran di bulan Agustus.

1. Tripatra, 6-7 September

Ini adalah tes kerja pertama saya. Tesnya diawali dengan presentasi tentang perusahaan. Trus psikotes. Surprisingly bagi saya, psikotesnya lumayan gak terlalu susah. Padahal saya telat datangnya, dan setelah istirahat siang saya juga telat masuknya, karena saya ngurus revisi skripsi ke Batan dulu. Dan malemnya dapet sms, lolos ke tahap interview HRD. Di interview, tampaknya sang interviewer jijik duluan dengan rambut gondrong yang lupa belum saya potong. Dan akhirnya gak lolos ke tahap selanjutnya.

2. IBM Apprenticeship Program, 11 September

Saya memutuskan untuk tidak berangkat, karena tesnya di Jakarta. Dan ternyata JKT48 First Permanent Theater Show-nya gak jadi di tanggal dekat2 itu, dan waktu itu dana belum ada.

3. Adaro Group, OPCC Engineer Preparation Program, 26 September

Disini saya menemukan bagian paling nggilani dari psikotes, yaitu tes Pauli. Sebelumnya yang Tripatra gak pake Pauli, tapi Kraepelin mini, kenapa mini? Karena Kraepelin yang kertasnya tidak terlalu besar dan angkanya lebih sedikit. Dan tampaknya Pauli lah yang menyebabkan saya tidak lolos ke tahap selanjutnya. Saya mengerjakannya pun satu halaman tidak bisa rampung.

4. Pamapersada, 9 Oktober

Setelah presentasi, seperti biasa ada psikotes. Dan psikotesnya lagi2 Pauli minded banget. Dan saya agak sedikit eksperimen, angkanya saya ngawur, dan lumayan bisa sampai halaman sebaliknya. Tapi kayaknya ketahuan, dan saya gak lolos.

5. Indomobil Nissan, 16 Oktober

Saya juga tidak berangkat, karena setelah saya mencari-cari informasi tentang perusahaan ini, yang ditawarkan sangat tidak memadai dan ada beberapa testimoni negatif.

6. Astra International, 18 Oktober

Ini juga, pada waktu itu, saya lagi menggebu-gebunya pengen oil and gas ato mining. Jadi saya hanya menganggap ini angin lalu saja. Dan ditambah saya bangun kesiangan pada hari tesnya.

7. Garuda Indonesia, MT Flight Operation, 20 Oktober

Pada saat saya mencari-cari info, saya sangat kaget, bahwa perusahaan sebesar Garuda Indonesia hanya memberikan amlop sebesar “itu” pada Flight Operatornya. Akhirnya saya pun juga tidak berangkat.

8. Royal Golden Eagle, 20 Oktober

Ini adalah perusahaan milik Indonesian paper mogul, Tanoto. Saya waktu itu ditelpon untuk datang membawa CV dan alat tulis waktu di Job Fair. Ini saya juga agak ragu setelah mencari-cari info, ditempatkan di tengah hutan tanpa fasilitas memadai dan pangan juga harus cari sendiri. Akhirnya tidak saya datangi.

9. Adaro Group, 21-22 Oktober

Alhamdulilah Adaro memanggil saya lagi, kali ini untuk posisi Maintenance Planner. Untuk psikotes, saya lebih tenang karena sebelumnya sudah makan siang. Pauli juga akhirnya bisa sampai di halaman sebaliknya secara mulus. Malamnya dapet sms untuk interview esok harinya. Di interview, saya berusaha untuk segathuk mungkin dengan mas HRD nya. Tapi saya waktu itu belum tau cara untuk mengulur waktu wawancara. Jadi saya cuma 15 menit. Padahal yang lain ada yang sampai setengah jam lebih. Sampai saat ini belum ada kelanjutannya, tapi ya saya nothing to lose saja deh.

10. Daewoo Ship and Marine Engineering, 7 November

Ini adalah kelanjutan dari drop CV dan kirim email waktu Job Fair. Jadi disuruh datang ke Grand Aston. Sampai sana langsung disambut oleh mas2 korea yang pastinya ganteng dan rapi. Interviewnya satu ruangan berempat, bareng anak2 UGM juga, dari Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Arsitektur. Interviewernya dari user sama HRD nya, orang Korea dan bule (kemungkinan sih eropa timur). Karena waktu itu lagi pilek, dan AC-nya dingin, jadinya suck banget. Dan saya akhirnya menyadari bahwa kemampuan conversation english saya sangat jongkok dan kacau. Ini sempet berharap banyak, karena profile perusahaan dan yang ditawarkan sangat menjanjikan. Tapi akhirnya sampai yg laen dapet pemberitahuan, saya masih nihil. Saya gak lolos.

11. Aisin Indonesia, 27 November

Sebenernya ini saya pengen berangkat, tapi akhirnya gak jadi karena waktu itu ada tanggungjawab komunitas yang harus saya laksanakan. Dan juga waktu cari info juga horor banget.

12. TJB Power Service, Operation and Maintenance Trainee Program, 28 November

Ini tes yang cukup lain daripada yang lain, karena setelah presentasi, ujug2 saya disodori soal Elektronika Analog yang saya sama sekali lupa (bahkan gak tau, karena waktu itu Elektronika II saya capet C, Untai Listrik juga akhirnya dapet C setelah ngulang). Ada soal pilihan ganda dan essay. Akhirnya saya jawab cukup ngawur essay-nya. Dan tidak lolos.

13. Astra Daihatsu Motor, 1 Desember

Ini adalah tes untuk bidang non-energi pertama yang saya datangi. Sebenernya tesnya cukup nyantai, tes numeriknya juga pake Kraepelin. Tapi bukan Kraepelin mini, jadinya saya cukup keteteran. Dan gak lolos juga. Disini saya mencapai titik jenuh psikotes. Banyak kesalahan teknis yang saya kayaknya menyebabkan saya gak lolos. Saya juga sampai bosen gambar yang delapan kotak itu. Bosen juga gambar orang dan pohon.

14. Vopak Indonesia, Operation Trainee Program, 12 Desember

Disini juga agak berbeda. Pertama2 langsung disuruh FGD, dan saya memberanikan diri untuk ikut di kelompok All English, hitung2 sekalian latihan. FGD nya disuruh untuk menentukan Task Force Leader untuk perusahaan yang sedang kritis. Lalu lanjut interview, dan interview nya sama General Manager yang orang Belanda. Dan skill conversation saya yang sangat busuk akhirnya ketahuan disini, saya bingung pas harus njelasin “Describe one reason that we shouldn’t hire you”. Saya sempat speechless agak lama, nyaris satu menit. Yah untungnya sang menejer tidak mengusir saya. Dan seperti yang bisa ditebak, saya juga tidak lulus.

Setelah dirangkum, sudah 9 tes pekerjaan yang saya jalani. Untuk yang tidak saya datangi, tentu saja saya menyerahkan kesempatan untuk mereka yang lebih menginginkan posisi tersebut, dan sudah melakukan persiapan lebih daripada saya.

Yah, target saya sih, akhir tahun ini sudah harus dapat yang jelas. Entah dengan apa, atau yang mana. Dan yang jelas saya akan selalu mencoba, dan berusaha.

Sudah 4 bulan lebih sejak saya pendadaran, 1,5 bulan lebih sejak saya yudisium dan mendapatkan surat keterangan kelulusan, dan 1 bulan lebih sejak saya wisuda. Itu sudah cukup buat saya. Bismillah.

Dec 16, 2012

Awal dari Infeksi

0 Comments

Terhitung 4 hari sejak kemarin Kamis pagi, saya harus menjalani kehidupan full di rumah. Sebabnya adalah infeksi kaki yang menyerang telapak kaki saya. Begini awal mulanya…

Jadi ketika itu Rabu pagi, seperti biasa rutinitas ala seorang unemployed di pagi hari adalah membuka email dan ECC. Tapi alangkah terkejutnya saya ketika si leptop CQ40-104AX kesayangan saya tidak mengeluarkan gambar di layarnya ketika saya hidupkan!

Akhirnya saya pelan2, menyusun rencana, karena jam 1 nya ada futsal. Diputuskan bahwa saya akan membawa si leptop ke service centernya HP Compaq di jalan monjali deket kampus. Lalu beberapa saat kemudian Tajul datang mengambil kartu ECC nya sekalian ngajak sarapan. Tajul sebenernya mau ke pameran komputer di JEC. Tapi saya gak ikut, karena hari sebelumnya sudah ke pameran beli percabangan USB ajaib dengan adaptor DC.

Setelah itu, di sms Hasmi ngajakin ke pameran juga, tapi dia ngajaknya agak siang, padahal siangnya saya mau futsal. Akhirnya gak ikut juga.

Jam 11 saya berangkat dengan peralatan futsal dan si leptop ke service center dulu. Disana ambil nomer antrian, eh ternyata gak ada yang antri, dana saya pun langsung ke mbaknya dan bilang, “Mbak ini tadi pagi saya nyalakan, tapi LCD nya gak nyala bla bla bla bla”. Dan akhirnya si mbak terakhir bilang, “Mas ini LCD nya rusak, biasanya harus diganti, dan biayanya 1.7juta”. Horotoyoh! Darimana ada duit 1.7 juta buat ngebenerin?

Karena masih 1 jam menuju jam 1, saya ke SIC dulu konsultasi sama suhu2 disana. Disana Fajar memberitahu, bahwasanya Rahmanu juga barusan mengalami musibah serupa, dan ternyata harga LCD ganti yg dia beli cuma Rp 850rb. Wah, tapi second. Dan setelah googling2, saya ada kepikiran menjadikan leptop ini sebagai sebuah battlestation. Jadi cuma dicolok monitor saja ke lubang VGA nya, dan tidak ganti LCD.

Dan jam pun mulai beranjak ke angka 1. Saya pun juga beranjak dari SIC ke futsalan. Disana ketika saya mau lari pemanasan, tiba2 di telapak kaki ada rasa sakit. Tapi saya acuhkan. Dan seperti biasa saya maen pendek2, 5 menit-5menit maksudnya. hehehe

Lalu saya disms oleh Gunawan, katanya dia di parkiran Perpus Universitas menemukan burung yang terluka. Saya pun langsung kesana walopun ketika itu futsalnya belum selesai. Saya muter2 di parkiran perpus tapi terlihat Gunawan maupun si burung. Saya sms lagi Gunawan. Dan karena kayaknya ada masalah dengan jaringan oleh operator seluler yang saya gunakan, balasan dari Gunawan pun juga tidak masuk.

Lalu saya kembali ke tempat futsal. Dan lanjut main seperti biasa. Di sela2 istirahat, saya melihat hape dan ada balasan dari Gunawan bahwasanya dia sudah pulang ke kos, dan saya pun membalas tidak menemukan si burung. Lalu rencananya kita akan kembali ke perpus untuk mengambil si burung setelah futsal.

Ternyata futsalnya sampe jam setengah 4, saya pun undur diri terlebih dahulu dari futsal. Dan futsalnya pun disponsori oleh Fika dan Arip. Terima kasih teman2! Eh ternyata saat saya buka sepatu, di telapak kaki saya ada luka, memang agak sakit tapi tidak terlalu menganggu.

Lalu saya ngampiri Gunawan untuk meniliki kembali sang burung. Setelah kami ke perpus lagi, si burung ternyata memang benar sudah raib. Kesimpulan terbaik, si burung sudah bisa terbang atau sudah diambil oleh orang baik hati yang mau merawatnya atau membawanya ke rumah sakit hewan. Kesimpulan terburuk, si burung sudah disate oleh tukang yang masih ada di sekitar perpus yang barusan selesai dipugar. Tapi semoga yang terbaik untuk si burung.

Di kos Gunawan saya kembali kepikiran si leptop. Lalu cari2 lagi sambil numpang di leptop Gunawan, ada LCD CQ40 juga di ngasngus yang harganya cuma 600rb, tapi garansinya cuma 7 hari. Ada beberapa LED second untuk rencana battlestation, tapi sudah sold semua. Lalu ada LED murah yang harganya selisih 200rb dari harga normal, tapi garansi cuma 1 bulan, alias barang dari pasar gelap.

Selanjutnya saya pun makan dulu. Lalu Holand sms untuk ke SIC untuk ngrembuk plan ke Dieng, saya pun ke SIC. Waktu itu saya sama sekali belum merasa bahwasanya kaki saya akan mengalami sebuah problem yang cukup rumit. Dan saya mengusulkan untuk naik motor saja ke Diengnya, untuk menghemat biaya. Setelah beberapa saat, diputuskan untuk naik motor apabila cuaca bersahabat. Apabila tidak bersahabat, bisa dadakan nyewa mobil ke temennya Veo. Di SIC, saya googling2 lagi dan saya putuskan saya akan membuat battlestation saja. Karena nantinya apabila leptop saya bener2 pensiun total, monitornya bisa dijual.

Lalu saya pun pulang, waktu itu hujan agak sedikit deras. Dan begitu sampe rumah langsung naruh motor dan jalan ke JEC. Di tengah jalan, baru terasa ternyata luka di telapak kaki saya agak lumayan, padahal pas itu banyak genangan air yang saya lewati.

Sampe di JEC, langsung cari2 harga, dan menemukan beberapa opsi yang cukup murah. Saya putuskan untuk mengambil LED Acer 16″. Gak usah terlalu besar yang penting cukup untuk menemani hari2 sebagai seorang jobseeker. Lalu saya ambil keyboard dan mouse wireless agar bisa mengakomodir kebutuhan. Dan total yang saya keluarkan, gak sampe setengah harga dari kalo ganti LCD di service center. Memang big blow banget, tapi mau bagaimana lagi, hanya inilah yang bisa saya lakukan di tengah ketidakpastian soal karir saya.

Waktu jalan pulang, ternyata sakit di telapak kaki semakin menjadi2. Sampai di rumah, saya lihat lukanya ternyata semakin melebar di kedua kaki. Saya ingat ternyata belum makan malam. Dan untuk keluar lagi, kedua kaki saya terasa sangat naudzubillah. Tapi saya paksakan untuk keluar. Dan selesai makan, saya mulai mendeploy battlestation saya. Memang sangat berantakan. Saya jajal untuk menjalankan beberapa aplikasi juga lumayan. Lalu saya pun tidur.

Paginya, saya terbangun oleh rasa seperti terbakar di telapak kaki saya. Dan alangkah kagetnya saya ternyata luka di kaki saya menjadi agak keputihan, pertanda terserang infeksi. Dan saya sama sekali susah untuk berjalan. Wah, beberapa rencana selama beberapa hari kedepan tampaknya akan gagal, pikir saya. Dan kemungkinan 80% penyebab dari infeksi ini, adalah malemnya saya ke JEC jalan kaki hujan2 an sambil menginjak genangan air. Padahal paginya saya dua kali diajak ke JEC juga. Dan apabila paginya saya ke JEC, tentu tidak perlu jalan kaki di genangan air. Tapi waktu itu memang saya belum tahu kalo LCD si leptop positif 100% harus diganti.

Dec 9, 2012