Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Archives for Kerja

Working Days

0 Comments

Last year, 2013, was a brand new year for me. Finally I was into real world life. As a fresh graduate, I went unemployed at first. It is like 3-6 months I’m finding a job. 3 months if it counts from my ‘formal’ graduation day in Grha Sabha Pramana, or 6 months if it counts from my final exam in Ramadhan of 2012.

And finally, I got a job as a Maintenance Engineer in Halliburton Wireline and Perforating Solution (WPS), based at Balikpapan, East Kalimantan. I was placed at Muara Badak after my 3 months probation period, I’ve written the story about my probation period earlier last year, doing mainly Cased Hole maintenance, ranging from tool’s electronics, mechanical, and surface system, that including the panel in the Logging Truck. When I went to Balikpapan last year, I didn’t know the job description for a Maintenance Engineer at all. Electronics, especially Analog, was not my concentration when I’m on college, and I am not very good at analog electronics, so I try hard to remembering all of the materials on college.

In Ramadhan of 2013, I was sent for Technical Training Program at Fort Worth, Texas, US. It was my first time I went abroad. 8-hours flight from Jakarta-to-Dubai continued with 16-hours Dubai-to-Dallas. I learn many many many things there, all about oil and gas exploration, from survey, drilling, evaluation, and finally completion, beside my competencies of well logging a.k.a well data acquisition physics measurement theory. With my background in Electronics Instrumentation, these are fascinating study. This training could be called ‘Oil n Gas Exploration for Dummies’ or ‘Oil n Gas Exploration 101’.

After I went back home, I mean back to my work, I went back to Badak for Cased Hole again for a few months. Last month, I was sent to Balikpapan for 3 weeks to doing Open Hole maintenance, it was my first Open Hole assignment in my working days. Finally I could touch the-mighty-LOGIQ-tool-that-only-seniors-can-maintain-it. The procedure is not really hard if it compared to Cased Hole one. But for the circuit schematics, yeah you could vomit if look at it too much. And the size, is matter. It needs at least 2 people to handle and move the tool, compared to single man handling of Cased Hole tools.

When people working on their job, certainly there are few bad things. But, there are much more good things in my job, many good mates that keep me laugh all the day, good seniors that patiently taught me while they are doing their duty too. In other word, it could be said that we trying to do the best for the work, and do the best for the play. This is not a kind of job that people go to work from Monday to Friday, and then they could have Saturday and Sunday for rest. This job require us to do 30-days work continuously, at least for a trainee like me. So we need to keep each other cheers and happy in our work. Fortunately for me, my job is still a comfort zone for me right now. But I must not be satisfied this early. I need to make goals, and also plans to achieve them.

Well, that is the story of my working days in 2013. Hope everything will be running smoothly for 2014 😀

//
Jan 17, 2014

Off Pertama

0 Comments

Alhamdulilah, akhirnya masa probation berhasil terlewati, dan saya diperbolehkan untuk off oleh bos dari tanggal 4 sampai tanggal 18 Mei kemarin. Dan akhirnya saya pulang ke Jogja 😀

Sesuai dengan pengalaman dan nasihat senior, waktu off saya pergunakan dengan seksama, dan saya jadwal dengan ketat. Mulai dari dateng ke festival jejepangan kampus, sepedaan, naik gunung sama teman2 SMA, liat orang futsal (gara2 sedikit kecelakaan, jadi gak bisa ikut main, cuma lihat aja), datang ke nikahan temen, sampe pesta semalam suntuk bersama teman2 seperwotaan.

Sebenarnya saya dijadwalkan sudah harus ke Jakarta tanggal 16 untuk mengurus visa, namun karena satu dan lain hal, akhirnya saya ke Jakarta tanggal 18. Jadi ada sedikit waktu buat menonton dedek2 lucuk yang bermarkas di salah satu mall di kawasan Stadion Gelora Bung Karno. Ada juga sedikit kumpul2 sama teman seperjuangan Elins 2008 yang sedang merantau disana. Cerita2 tentang pengalaman awal2 kerja, dan sedikit ada ide untuk bikin semacam kumpulan antar sesama teman2 yang bidang industrinya sama.

Overall, off pertama saya sangat produktif. Dan off pertama ini lumayan men-charge energi saya untuk kembali bekerja, kali ini satu bulan penuh,

//
May 25, 2013

Muara Badak, The Last Week

0 Comments

Sebagai seorang trainee kemarin sore yang sama sekali gak tahu apa2, saya harus banyak belajar dan mencari ilmu sebanyak2nya di Badak selama dua setengah bulan kemarin. Kesempatan untuk belajar sebenarnya banyak, namun kadang timingnya tidak tepat dengan assignment schedule saya yang juga harus menyesuaikan sama teman2 yg lain. Sebenarnya saya pengen banyak hands on, tapi kadang keadaan tidak memungkinkan. Sebenarnya saya masih merasa sangat belum cukup, saya merasa apa yang saya tahu masih lebih sedikit dengan yang diketahui oleh teman2 se-batch. Mereka seperti sudah expert dan siap untuk ditempatkan dimana saja. Namun waktu juga yang membatasi. Saya juga sudah ingin libur dulu ke kota Jogja tercinta.

Setelah off, harapan saya adalah saya ditaruh ke base dimana saya bisa lebih banyak ‘pegang’ tool, tidak cuma disuruh membaca manual saja. Entah itu di Duri, Balikpapan, atau bahkan Surabaya. Di Duri saya dengar jam kerjanya lebih ketat, namun tidak apa2 bagi trainee seperti saya asal saya bisa lebih banyak berlatih. Di Badak lagi pun sebenarnya juga tidak mengapa, asal saya diberi kesempatan yang lebih banyak.

Besok Jumat saya off. Dan empat hari kedepan saya akan masuk Lab Cased Hole. Rencana saya sih pengen belajar Magnetic Orienting Tool. Semoga empat hari ini cukup untuk sekedar tahu post-job service-nya.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Apr 28, 2013

Muara Badak, The Jungle

0 Comments

Pertama kali saya datang ke Badak, yang pertama kali saya rasakan adalah udaranya panas sekali. Saya sudah mengira kalau di pulau Kalimantan memang rata2 udaranya lebih panas daripada di Jogja, tapi saya tidak mengira kalo sampe sepanas ini. Ketika di perjalanan dari Balikpapan kesini, di sepanjang perjalanan memang hutan2, dan kelihatan sejuk banget, ya jelas karena di bus pakai pendingin udara, jadi yang terasa adalah udara sejuk.

Secara umum, jangan bayangkan hutan disini kayak hutan di lereng Gunung Merapi, tapi lebih mirip hutan di Gunung Kidul atau Kulon Progo. Tanahnya berstruktur tanah liat.  Cuma bedanya, di kanan kiri jalan banyak pipa2 gas milik VICO yang kadang2 melintang melewati gang2 pemukiman penduduk. Ketika lagi job di site, jangan kaget kalo ngejob sambil di samping unit ada gerombolan sapi yang digembalakan penduduk setempat. Dari Badak ke arah selatan, kita menuju Nilam. Nilam termasuk di daerah aliran sungai Mahakam. Disini kebanyakan rawa2, yang dihuni kawanan berbagai satwa. Saya pernah melihat kera ekor panjang, berang2, elang rawa, biawak, dan katanya juga ada buaya muara. Tapi saya pengen melihat pesut yang katanya dulu pernah banyak di delta sungai Mahakam, yang sekarang populasinya minim dan hampir punah. Saya pengen juga melihat elang dari jarak yang lebih dekat. Tapi sebagai kroco maintenis, kayaknya kesempatan saya untuk melihat berbagai keanekaragaman hayati tersebut bakal minim, karena kedepannya saya lebih banyak work at base.

Tapi ada beberapa bekas area drilling yang gak direklamasi kembali. Jadi dibiarkan terbengkalai dan akhirnya cuma ditumbuhi semak belukar. Dan ditambah lagi penduduk gak boleh memanfaatkan lahan ini. Hal ini sangat sayang banget, padahal kalau boleh dikelola dan diolah kembali, mungkin lahan2 tidur ini dapat menjadi tambahan bagi masyarakat Muara Badak.

Hal yang cukup mengganggu juga adalah nyamuk. Disini ada berbagai jenis nyamuk, mulai dari Anopheles sampai Aides Aygepti. Ukurannya pun jumbo2. Tapi kantin di base menyediakan penangkal biologis untuk nyamuk, yaitu godong kates alias daun pepaya rebus yang tersedia saat sarapan, makan siang, maupun makan malam.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Apr 12, 2013

Muara Badak, Peternakan Trainee Tukang Ulur Kabel

0 Comments

Dulu ketika pertama kali ditemukan gas disini, oil serpis kumpeni atau oilfield service company yang disewa VICO adalah The Smurfs alias Si Biru alias Schlumberger. Namun seiring berjalannya waktu, tampaknya VICO tidak mempunyai cukup dana untuk memakai The Smurfs. Alhasil digunakanlah solusi yang sedikit agak lebih murah namun tetap merk Amerika, yaitu The Reds alias Halliburton. Halliburton mulai masuk ke Badak tahun 2008. Product line service yang di-deploy sama The Reds disini adalah Cementing, Wireline and Perforating, Boots and Coots, sama Tubing Conveyed Perforating. Ada juga Sperry Drilling sama Baroid, tapi kayaknya mereka berdua cuma sekedar numpang lewat alias gak punya base di Badak.

Entah karena disini dianggap sebagai area susah, atau area murah, atau area kacang goreng, Wireline memakai Badak sebagai training ground bagi engineer trainee-nya. Sudah hampir dua bulan saya menjadi kenkyuusei alias trainee di Badak. Sebagai kroco, kami terlihat seperti gerombolan liar. Kami masih ditaruh di berbagai bagian di Base secara bergiliran, seperti di Sonde alias Mechanical Maintenance Lab, Shop Yard, Electrical Maintenance Lab, field job Open Hole, dan field job Cased Hole. Ditambah lagi, bos alias supervisor kami berada di Balikpapan, dan kami harus mengatur sendiri jadwal kerja kami. Dan sebagai kroco, kami harus menyerap ilmu sebanyak2nya sambil melakukan aktifitas yang kelihatan sepele tapi esensial, seperti mencuci truk unit, mencuci tool, angkut2 dan angkat2, pressure test, heat test, dan lain sebagainya. Belum lagi disini juga terdapat trainee gelombang lain. Jadi situasinya terlihat hiruk pikuk oleh kaum berhelm hijau.

Badak Field dan sekitarnya mempunyai beberapa keunikan. Pertama, disini memakai dual tubing pada sumurnya, yang membutuhkan teknik khusus untuk melakukan perforasi atau pembolongan tubing agar gas bisa mengalir keluar. Kedua, pressure bawah tanah sudah cukup tinggi untuk membuat si gas bisa mengalir sendiri ke plantnya. Ketiga, dalamnya sumur bisa mencapai lebih dari 10.000 feet atau kira2 3 km (cukup dalam untuk sumur onshore). Owh iya, disini yang dilakukan adalah land operation, jadi semuanya ya dilakukan di darat, dan unitnya menggunakan truk Kenworth T800 dan T600 custom made. Memang ada beberapa sumur yang terletak di rawa2 delta, namun masih di aliran sungai Mahakam, jadi cuma pake swamp barge saja.

Kegiatan di Shop dan Lab kebanyakan berupa job preparation, maintenance, dan post-job service. Ada beberapa troubleshooting yang dilakukan, tapi sebagai kroco kami baru boleh lihat2 dulu. Sebagaian besar tool2 disini “cuma” mengukur density, resistivity, flow, temperature, induction, dan pressure. Namun jadi kelihatan rumit karena kondisi kerjanya yang cukup harsh (high pressure, high temperature, mud, shock, etc.). Ukurannya pun juga kadang2 gak main2, satu string alias satu rangkaian tool panjangnya bisa sampai 100 m. Soalnya dulu saya kira measurement tool di Wireline itu compact dan kecil kayak tool2 yang kita buat waktu kuliah. Ada juga tool yang mengukur besaran yang baru saya ketahui disini, yaitu porosity, gamma ray, hydrocarbon index, dan ada tool khusus untuk melakukan sampling fluida alias bahan yang berada di formasi.

Untuk field job, pertama saya ikut Cased Hole di site Nilam. Kondisi geografis berupa rawa2 yang dibabat kemudian diurug. Jadi panas banget, dan ditambah tidak ada tempat berteduh selain mobil atau truk unit. Tapi di cabin di dalam unit tempatnya sempit, dan lagi di dalamnya ada company man alias ndoro alias mandor dari VICO. Job waktu itu adalah cek ikatan antara semen dengan casing sumur kemudian perforasi di tubingnya. Sebagai kroco, saya harus siap sedia bantu angkat2, ngambilin tool, nyuci mobil dan nyuci truk. Tapi lumayanlah bisa tahu apa yang dilakukan orang2 field terhadap tool kita, loading charge ke gun carrier, arming gun, rig up rig down tanpa pakai rig alias rigless dan cuma pake truk crane, tahu pressure control equipment, dll. Crew serta engineer-nya juga baik2 dan mau ngajarin.

Kemudian saya ikut job Open Hole, di Nilam juga. Disini dilakukan pengukuran gamma ray, density, porosity, induction, serta sampling fluida. Open Hole job ini lebih berasa, karena kami nginep di area drilling rig. Crew senior, technician senior, sama engineer-nya tidur di doghouse alias peti kemas yang disulap jadi kamar. Sementara itu kroco mumet, technician junior, serta crew junior tidur di mobil. Disini kebanyakan aktifitasnya adalah menunggu dan menunggu, selama proses ambil data alias logging dilakukan. Rig up rig down-nya lebih ribet dan kacau dibanding Cased Hole. Job yangs seharusnya selesai dalam 2 hari harus molor sampai 3 hari karena tool yang digunakan untuk sampling sempet error, untung kami bawa tool back-up nya. Selama menunggu tersebut, saya banyak nanya2 dan ngobrol2 ngalor ngidul sama geologist, drilling crew, sampai ke crane operatornya. Saya juga mencoba untuk memahami proses drilling Open Hole sampai menjadi Cased Hole disini. Karena job Open Hole ini jarang2, jadi mumpung ada kesempatan, kudu dimanfaatin sebaik2nya.

Sekarang saya sudah mulai masuk ke Maintenance Lab, karena sebagai kroco maintenis, disitulah habitat saya nantinya berada. Ada juga beberapa assessment yang harus diselesaikan. Setelah 3 bulan pun, sebenarnya kami masih kroco sampai sekitar 1-2 tahun lagi, dan tidak ada kata berhenti belajar, semuanya bisa diambil ilmunya.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Apr 11, 2013

Muara Badak, Disedot Sampai Habis

0 Comments

Muara Badak, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Terletak di delta sungai Mahakam, konon kecamatan ini adalah salah satu kecamatan yang terkaya di Indonesia. Dibawah permukaan tanah di kecamatan ini, terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, yaitu gas alam. Gas alam disini katanya ditemukan pertama kali sejak tahun 1972 sama Huffington Company Indonesia, sebuah owner kumpeni dari Amerika. Gas alam disini diolah di Badak LNG Plant di Bontang yang jaraknya kira2 56 km ke utara. Dan sejak tahun 1977, Badak LNG Plant ini menjadi salah satu pemasok gas alam terbesar untuk pembangkit listrik dan industri di Jepang.

Huffington Company Indonesia, sekarang berubah nama jadi Virginia Coconut Oil, eh Virginia Indonesia Company alias VICO, dan masih memegang konsesi gas alam di kecamatan Muara Badak dan sekitarnya. Cadangan gas alam di area VICO ini sudah terhitung sebagai mature fields, sehingga produksinya jadi makin lama makin berkurang. Maka VICO berusaha menggenjot (atau menyedot) sumur2 lamanya lebih kencang lagi, dan mencoba peruntungan membuat sumur2 baru di wilayahnya.

Namun beberapa minggu di Badak, saya melihat masyarakat sekitar belum menerima hasil dari penyedotan kekayaan mereka secara maksimal. Walaupun katanya kecamatan terkaya, tetapi anak SD harus berjalan kaki ke sekolahnya melewati jalanan berdebu yang dilewati kendaraan berat setiap hari. Lahan2 bekas eksplorasi dan drilling yang tidak ditanami kembali. Tidak ada rumah sakit, cuma klinik seadanya di Kantor VICO. Padahal gas dari Badak sudah membantu Jepang menjadi negara industri termaju di Asia. Kumpeni2 asing yang disewa sama VICO pun juga ambil keuntungan yang tidak sedikit. Sebentar lagi ketika gas di Badak sudah habis disedot sama VICO, akankah Muara Badak tetap menjadi salah satu kecamatan terkaya di Indonesia?

//
Filed under Kerja, My thoughts
Apr 11, 2013

Different Creature. New Challenges. Same Attitude.

0 Comments

We must be careful here. In the Reds, beside the Big Red One, there are also Khmer Rouge. Friendly from outside, deadly inside. When we facing the Big Red One, we are always stuffed with the idea that they are evil, they are the enemy. But, we don’t know exactly how they are. Some of them are like the Princes of Darkness, but some of them still have a good mind. But when we dealt with Khmer Rouge, they just want to make our self always wrong, that we are stupid, that they need to wash our brain like washing dirty coverall. And the Princes of Darkness, as long as we don’t involved with their field of work, we are safe.

This Khmer Rouge, we will doing many things with them, we will meet them everyday, we will work with us, and their work result will passed to us. So we need to make a new strategy. We don’t really need to completely obey and submit to them, we just have to make ourselves as if we follow their will.

We are well adapted to situation like this. We have survived many condition that worse than this. As our level rise up, the challenges also increased. And we will meet each of these new challenges with the same aggressive attitude.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Mar 18, 2013

A New Life

0 Comments

Dua minggu lalu, saya berpamitan dengan bapak, ibu, kakek, dan nenek saya untuk pergi mencari penghidupan baru. Dan kota Yogyakarta yang telah membesarkan saya selama 22 tahun ini. Dengan Stasiun Tugu sebagai perantara.

Dan saat ini, saya sudah berada di pulau yang berbeda. Tahapan baru dalam hidup saya baru saja dimulai. Bismillahirahmanirahim.

//
Filed under Kerja, My thoughts
Feb 11, 2013