Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Tragedi Puting Beliung November 2008

0 Comments
Posted by Taufiq on June 5, 2010 at 12:08 pm

Setahun lalu, saya lupa tanggalnya, saya mengalami bencana alam terbesar kedua di Jogja setelah gempa 2006, yaitu puting beliung UGM 2008. Disini, saya mencoba untuk menggali ingatan saya tersebut untuk kembali mengenang tragedi yang telah merenggut atap-atap dan genting-genting beberapa gedung di kampus tercinta saya, UGM, dan membuat saya dan motor saya pincang selama hampir seminggu.

Waktu itu, saya baru saja selesai UTS mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang merupakan UTS terakhir pada semester itu. Karena masih terhitung siang, saya memutuskan untuk mampir ngenet sebentar di SIC. Baru beberapa menit saya ngenet, eh tiba-tiba listriknya mati. Saya pun memutuskan untuk langsung pulang saja.

Begitu keluar dari gedung SIC, sudah terlihat langit yang begitu mendung dan angin yang begitu kencang. Lalu saya segera mengambil motor dan cabut dari Mipa Utara. Namun tiba-tiba saat saya melewati pinggir gedung pusat UGM, hujan tiba-tiba turun disertai angin yang cukup kencang, dan saya pun berhenti untuk memakai mantel. Saat saya sudah siap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba dari arah belakang saya merasakan tabrakan yang sangat keras dan saya pun langsung terjatuh bersama motor saya. Saat saya menengok ke belakang, saya melihat ternyata saya ditabrak dua mbak-mbak dan tepat di belakangnya lagi ada dua pohon besar yang tumbang dengan mengerikan.

Wah, pokoknya setelah itu saya harus mengalami dan menjalani hal-hal yang sangat menakjubkan sekaligus bikin capek dan bikin sakit.

Akibat ketabrak mbak-mbak tadi, motor saya rusak di bagian setang, footstep, dan slebornya. Kaki dan tangan saya pun serasa mau patah karena benturan yang sangat keras dengan aspal. Setelah itu saya tuntun motor saya sampai prapatan Purnabudaya. Disana angin terasa makin kencang dan akhirnya, tidak salah lagi puting beliung itu datang.  Langit terlihat begitu mengerikan. Saya dan beberapa pengendara kendaraan bermotor lainnya tidak berani menepi karena takut kejatuhan pohon atau tiang listrik, sehingga kami berdiri berdempetan di tengah-tengah jalan.

Akhirnya setelah agak reda anginnya saya memberanikan diri untuk meneruskan perjalanan dengan menuntun motor. Di perjalanan saya sempat meneduh sebentar di basement parkir KFC untuk sedikit beristirahat dan memeriksa kondisi motor saya. Setelah melanjutkan perjalanan lagi, terlihat pemandangan yang sangat berbeda dari hari-hari biasanya. Pohon-pohon yang bertumbangan, jalanan yang banjir. Dan dagangan para PKL di sekitar UGM yang berantakan, sampai padhu dengan penjual angkringan karena kunci motor saya yang jatuh di jalanan yang banjir, beruntung kuncinya bisa ketemu.

Saya pun dengan tegar melanjutkan perjalanan menuntun motor. Alhamdulilah, sampai di dekat GOR UGM, ada bengkel dan disana footstep saya berhasil diperbaiki sehingga paling tidak saya bisa pulang dengan naek motor.

Sampai di rumah, saya benar-benar lega dan bersyukur karena saya bisa mengalami dan selamat dari bencana puing beliung ini. Dan sampai saat ini pun saya masih menganggap  bencana puting beliung UGM ini adalah bencana yang sangat besar bagi saya setelah bencana gempa 2006.

You can leave a comment, or trackback from your own site.

0 Comments

You can be the first to comment!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *