Learning is forever
Going where this year?
Akhir-akhir ini di antara anak-anak Elins ada tren hobi baru yaitu demam kamera DSLR atau digital single-lens reflex camera. Harga kamera DSLR yang lumayan mahal rupanya tidak menghalangi teman-teman kita tersebut untuk bergaya layaknya fotografer profesional. Sebenarnya saya juga ingin ikut berkecimpung dalam dunia fotografi dengan kamera DSLR seperti teman-teman saya tersebut, namun karena saya gak punya duit, yaudah saya bikin review kamera-nya saja. Hehe.
Sebelumnya kita ulik dulu, sebenarnya kamera DSLR itu panganan opo to? Hehe..
Menurut mbah Wikipedia (saingannya mbah Google nih..hehe), DSLR adalah kamera digital yang menggunakan mechanical mirror system atau sistem pemantulan mekanik dan pentaprism atau prisma segi lima untuk meneruskan cahaya dari lensa ke viewfinder optikal di bagian belakang kamera.
Kamera DSLR lebih dipilih oleh para fotografer profesional karena kamera ini dapat menampilkan preview framing sangat dekat dengan momen pencahayaan nya secara akurat, gampangnya, gambar yang diambil dengan kamera DSLR bisa sangat mirip sekali dengan pemandangan aslinya. Selain itu DSLR juga memungkinkan penggunanya untuk memilih bermacam-macam jenis lensa yang dapat dibongkar pasang.Kelebihannya yang lain, sensor DSLR lebih besar daripada kamera poket biasa. DSLR mempunyai sensor yang secara umum mendekati ukuran negative film biasa yang mulai ditinggalkan oleh para fotografer profesional.
<p style=”text-align: center;”><a href=”http://topx666.files.wordpress.com/2009/11/eos500d.jpg”><img title=”eos500d” src=”http://topx666.files.wordpress.com/2009/11/eos500d.jpg” alt=”eos500d” width=”400″ height=”354″ /></a></p>
Sebagian besar teman-teman saya di Elins menggunakan Canon EOS DSLR sebagai senjata andalannya untuk jepret-jepret. Nah, pada kesempatan ini DSLR yang beruntung karena berkesempatan untuk di-review oleh saya adalah Canon EOS 500D. Hahaha.
Di tahun 2009 ini, EOS 500D adalah varian terbaru yang dikeluarkan oleh Canon di kelas entry-level DSLR. Oleh Canon sendiri, EOS 500D ini diposisikan sebagai penerus dan pengganti EOS 450D yang telah berumur sekitar satu tahun. Banyak fitur baru yang ditawarkan EOS 500D, antara lain fitur live-view yang belum ada di EOS generasi sebelumnya. Selain itu juga ada fitur video recording yang juga relatif baru di dunia per-DSLR-an.
Secara fisik, bentuk EOS 500D masih mirip dengan seri-seri sebelumnya seperti 1000D dan 450D. Seluruh bagian body-nya menggunakan bahan plastik. Grip kamera ini juga cukup nyaman digenggam. Untuk memantapkan pegangan pada grip, kamera ini memiliki lapisan karet yang dipasangkan pada bagian depan grip dan di bagian belakang temapat meletakkan jempol.
Bobotnya yang sekitar 480 gram tanpa lensa terbilang ringan dan tidak melelahkan saat digunakan dalam waktu yang lama. Untuk pengaturan, EOS 500D memiliki tombol empat arah dan tombol-tombol lainnya. Tombol empat arah tersebut berfungsi sebagai navigasi di dalam menu utama sekaligus menjadi tombol untuk mengatur white balance, shot mode, auto fokus, dan picture style.
Seperti kamera DSLR Canon yang lain, EOS 500D ini juga dibekali dengan sensor CMOS berformat APS-C. Namun Canon juga menanamkan teknologi baru serta sedikit refresh pada sensor EOS 500D ini. Resolusi kamera ini ditingkatkan menjadi 15 megapixel (EOS 450D : 12 Mp). Resolusi sebesar ini sama dengan resolusi pada EOS 50D di DSLR kelas menengah. Selain itu EOS 500D juga menggunakan teknologi pemroses gambar terbaru milik Canon yaitu DIGIC 4.
EOS 500D mempunyai pilihan sensivitas cahaya yang lebih luas dibandingkan seri sebelumnya. Di EOS 500D kini terdapat pilihan ISO 3200. Sensivitas tersebut masih dapat dinaikkan lagi menjadi ISO 6400 dan ISO 12800.
Kamera yang menggunakan SD atau SDHC sebagai memori eksternalnya ini dapat mengambil gambar dalam format JPEG, RAW, atau keduanya sekaligus. Untuk memperbaiki dynamic range alias jarak yang berubah-ubah pada gambar, terdapat fitur Auto Lighting Optimizer yang memiliki beberapa plihan setting.
You can be the first to comment!