Tahun lalu saya ikut Technical Training Program. Mumpung masih inget dikit2, melalui beberapa post kedepan, saya coba nyeritain lagi materi2 yang diajarin disana. Terutama yang berkaitan sama tahapan eksplorasi oil and gas. Untuk memahami eksplorasi minyak dan gas, mau gak mau emang harus berhubungan sama geologi. Kira2 garis besarnya kayak gini.
Hidrokarbon
Menurut teori mainstream perminyakan, minyak dan gas berasal dari makhluk hidup yang sudah mati jutaan tahun lalu. Sisa makhluk hidup ini mengendap diatas batuan yang disebut source rock. Karena proses pergerakan lempeng bumi yang dinamis selama jutaan tahun, akhirnya sisa hewan dan tumbuhan tadi berada di dalam perut bumi. Karena proses dekomposisi, kemudian terekspos pressure dan temperatur sekian lama, akhirnya makhluk hidup tadi berubah menjadi hidrokarbon. Hidrokarbon bisa berbentuk fluida (gas atau minyak) atau berbentuk padat dengan titik lebur rendah (parafin, wax, atau polymer).
Reservoir
Jangan bayangin hidrokarbon tadi tersimpan di dalam ruang kayak gua atau terowongan di dalam tanah, tinggal dibikin lubang sampe kesitu, trus disedot gitu. Biasanya hidrokarbon entah minyak atau gas, tersimpan dalam batuan berongga yang dinamakan reservoir rocks. Rongga di batuan ini bervariasi ukurannya, tapi gak sampe sebesar ruangan. Gampangannya batuan tadi kayak spons. Kalau spons dalam kehidupan sehari2 menyerap dan menyimpan air, nah batuan reservoir ini menyimpan hidrokarbon. Batuan2 ini biasanya batuan pasir (sandstone) atau batuan gamping (limestone, dolomite).
Trap, Seal
Kenapa hidrokarbon tetap berada di dalam reservoir rocks? Kenapa hidrokarbon gak mengalir ke permukaan tanah, kayak air gitu? Saking lamanya dia berada di dalam perut bumi, dan karena pergerakan lempeng bumi juga, hidrokarbon tadi terhalangi oleh formasi batuan yang tidak tembus fluida, yang dinamakan trap and seal. Umumnya formasi batuan yang anti tembus ini (bukan roti jepang) adalah shale. Shale ini biasanya berstruktur mirip tanah liat. Tanah liat gak tembus air kan? Nah shale ini kira2 gitu lah.
Nah dengan mengetahui dimana posisi formasi reservoir, trap, dan seal, posisi hidrokarbon bisa diketahui. Untuk kasus sebenarnya, kadang2 gak sesederhana ini. Banyak faktor yg diperhitungkan, misalnya bentuk sealnya, apakah fault (patahan) seperti gambar diatas atau gak. Dan jenis hidrokarbonnya, yg dijelasin diatas adalah untuk hidrokarbon konvensional. Selain hidrokarbon konvensional, ada juga shale gas, oil sands, bitumen, dll.