Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Archives for Linux

Gagal Total

0 Comments

Ternyata rencana yg sudah susah payah dan mati2an sejak tahun lalu saya susun gagal total. Jadi, KP kami ditolak oleh Total dan Chevron semuanya. Padahal kami sudah mengirim proposal dari jauh2 hari. Sejak Februari taun kemarin.

Seperti yg sudah saya posting sebelumnya, yg di Total ditolak karena penuh. Nah, yg di Chevron ditolak gara2 katanya proposalnya gak masuk. Astaghfirullah. Yah, mungkin ada yg tidak beres dengan manajemen mereka. Atau jangan2 IPK masih memegang peranan penting dalam proses perekrutan mereka.

Sebenarnya, kalo boleh diberi kesempatan, saya mau saja kalo semisal mau diuji langsung tentang oil and gas oleh mereka. Padahal saya cuma pengen tahu, gimana sih industri energi di Indonesia itu. Tentu saja karena saya bukan orang kaya, saya mencari yg fasilitas akomodasi dan transportasi disediakan oleh mereka.

Memang saya sudah KP, dan terima kasih untuk mas Suhu Linggar yg telah menyediakan informasi KP untuk saya di PT XL Axiata Tbk. Tapi tetep susah untuk mengubah impian dan cita2. Sebenarnya masih belum ikhlas, tapi ya mau bagaimana lagi. Daripada bermuram durja mending nonton AKB48 – Summer Tour 2011.

//
Filed under Linux, My thoughts
Feb 10, 2012

Python Url Shortener using Google URL Shortener API

0 Comments

Udah lama maen twitter, dan baru sekarang butuh url shortener, dan ini url shortner python memanfaatkan Google URL Shortener API. enjoy

import httplib, json
 
conn = httplib.HTTPSConnection('www.googleapis.com')
conn.connect();
 
url = raw_input("masukin urlnya \n")
short = '"'+url+'"'
 
body = '{"longUrl": %s}' % short 
header = {'content-type':'application/json'}
 
conn.request('POST', '/urlshortener/v1/url', body, headers)
 
response = json.loads(conn.getresponse().read())
 
print (response["id"])
//
Filed under Linux, Web
Jun 19, 2011

My First Python Script, search on People’s Twit

0 Comments
import urllib
import xml.dom.minidom as minidom
 
def printTweets(username):
    jumlah = 20
    timeline_xml = urllib.urlopen("http://api.twitter.com/1/statuses/user_timeline.xml?screen_name=%s&count=%s" % (username, jumlah))
    xml = minidom.parse(timeline_xml)
    status = xml.getElementsByTagName("text")
 
    for twit in status:
        mau_dicari = twit.childNodes[0].data
        mau_cari = mau_dicari.find(cari)
        if mau_cari != -1 :
            print "tweet:",twit.childNodes[0].data,"\n"
        else :
            pass
 
user = raw_input("masukkan nama user\n")
cari = raw_input("masukkan yang tweet ingin dicari\n")
printTweets(user)

Good for stalking, without additional libraries, just install python, and run it. Find on 200 latest twit (the current API limit). Big thank to Mas Bima dan Mas Glowing Mind.

nb. untuk sementara hanya berjalan pada Python 2.xx

//
Filed under Linux, Web
May 19, 2011

Free Speech and Free Beer

0 Comments

Barusan saya donlot text editor free dan opensource, Notepad++. Di situsnya, di bagian header saya menemukan kata-kata menarik

free as in both “free speech” and “free beer”

Emang, komunitas opensource gudangnya orang kreatif. Baik dalam karya maupun kata. Yeah!

//
Filed under Linux, My thoughts
May 14, 2011

pacman -Syu

0 Comments

Kemaren saya barusan melakukan upgrade system total di Arch Linux yang terinstall di laptop saya. Ketika itu saya tergoda untuk menjajal KDE yang baru versi 4.6, dan kernel juga baru 2.6.38 yang saya liat di exploit-db belum ada bug-nya. hehe

Tapi kalo cuma upgrade KDE sama kernel thok kok kayaknya nanggung, akhirnya sekalian aja -Syu. Terakhir saya -Syu itu adalah kira2 bulan Maret atau April 2010, atau kira2 setahun yang lalu. Dan dengan ini, Arch Linux mendapat gelar sebagai Linux terlama yang terinstall di laptop saya. Dan karena sudah lama sekali gak utak-utik dengan Linux fresh install atau fresh upgrade, saya jadi lupa banyak tentang dasar-dasar perintah di Arch atau bahkan Linux umumnya. hehe

Untung saja ada SIC yang selalu setia update repo, dan Fajar yang mengingatkan saya tentang berbagai perintah dasar di Arch. Dan dalam waktu 2 jam, Linux saya baru!

Tetapi ada beberapa masalah yang masih harus saya benahi, kayak wireless, brightness lcd, dan wicd. Dan untung saja siang ini saya ketemu mas Bima yang dengan sabar ngajarin saya ngompile dan ngupdate driver wireless broadcom secara manual. Dan koneklah wifi saya.

Untuk saat ini, saya merasa nyaman banget pakai Arch, tapi kok kerasa gimana gitu ya kurang hardcore, haha. Mungkin suatu saat saya akan pakai Slackware lagi, suatu saat.

//
Filed under Linux
Apr 25, 2011

Software Project bagi beberapa orang

0 Comments

Just a joke. To our friends who are software (and hardware) developer. Enjoy 🙂

//
Filed under Linux, My thoughts, Web
Jan 4, 2011

How to make Google as Your default search engine in Linux Chromium

0 Comments

Chromium automatically saves a list of the search engines you’ve come across while browsing the Web. For example, if you visit http://www.youtube.com, the browser automatically detects and adds the YouTube search engine to the list of search engines that you can access from the address bar.

To manually add, edit, or remove search engines from the browser, follow these steps:

  1. Click the wrench icon wrench icon on the browser toolbar.
  2. Select Preferences.
  3. Click the Basics tab.
  4. Click Manage in the “Default search” section.

Use the buttons in the dialog to manage the search engines in the list. You’ll need to provide the following information for each search engine:

  • Name: Nickname for the search engine.
  • Keyword: A text shortcut for the search engine. Use the shortcut to do keyword searches.
  • URL: The web address for the search engine. Learn how to find this URL
    1. Go to the search engine you want to add.
    2. Do a search.
    3. Copy and paste the web address of the search results page into the URL field. Keep in mind that the URL for the search results page is different from the website URL. For example, while you’d go to http://www.google.com to access Google, the URL you’d add here is for the search results page, http://www.google.com/search?q=XYZ.
    4. Replace the search term in the URL with %s. To continue the Google search engine example, you’d end up with http://www.google.com/search?q=%s as your final search engine URL. When you type a search in the address bar, %s will automatically be replaced by your search term.
//
Filed under Linux, Web
Jan 3, 2011

Setting Telkomflash dengan Modem Sierra Compass di ArchLinux

0 Comments

Karena tergoda untuk ngenet di rumah dan jaga2 besok kalo KKN, saya akhirnya memutuskan untuk beli modem jg. Saya memilih modem USB Sierra Compass 885 karena berdasarkan review di berbagai sumber, modem ini gak mahal tapi cukup bisa diandalkan. Dan kartu yg kebetulan saya pilih yaitu telkomflash, karena pertimbangan daerah jangkauan telkomsel yg luas berguna kalo besok dipake KKN.

Kalo untuk setting di Windows, gampang kan tinggal dobel klik installer drivernya. Setelah googling, ketemu juga cara untuk di Linux. Nah untuk di ArchLinux saya, dibutuhkan beberapa manual handling lewat konsole. Kali ini saya mencoba dg wvdial. Ni langkah2nya :

1. Install wvdialnya

sudo pacman -S wvdial

2. Cek keberadaan modem dengan perintah

lsusb

kalo udah kedetek biasanya muncul ini

Bus 006 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 005 Device 002: ID 03f0:171d Hewlett-Packard Wireless (Bluetooth + WLAN) Interface [Integrated Module]
Bus 005 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 004 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 002 Device 002: ID 0458:003a KYE Systems Corp. (Mouse Systems)
Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 001 Device 004: ID 064e:c108 Suyin Corp.
Bus 001 Device 003: ID 1199:6880 Sierra Wireless, Inc.
Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub

3. Bikin config untuk wvdial

sudo wvdialconf /etc/wvdial.conf

Ntar bakal keluar tulisan banyak lah

4. Lalu edit tu config

sudo nano /etc/wvdial.conf

Kira2 diisi ini

[Dialer flash]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Init3 = AT+CGDCONT=1,”IP”,”internet”
Modem Type = USB Modem
Phone = *99#
New PPPD = yes
Stupid Mode = yes
Auto DNS = on
Auto Reconnect = On
ISDN = 0
Password = ‘
Username = ‘
Modem = /dev/ttyUSB3
Baud = 9600

flash yg saya cetak tebal tu adalah nama profil koneksinya

5. Lalu jajal deh dikonek-in

sudo wvdial flash

ntar bakal keluar yg kayak gini

–> WvDial: Internet dialer version 1.61
–> Cannot get information for serial port.
–> Initializing modem.
–> Sending: ATZ
ATZ
OK
–> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
–> Sending: AT+CGDCONT=1,”IP”,”internet”
AT+CGDCONT=1,”IP”,”internet”
OK
–> Modem initialized.
–> Sending: ATDT*99#
–> Waiting for carrier.
ATDT*99#
CONNECT
–> Carrier detected.  Starting PPP immediately.
–> Starting pppd at Tue Aug 17 19:38:50 2010
–> Pid of pppd: 4889
–> Using interface ppp0
–> local  IP address 182.0.7.53
–> remote IP address 10.64.64.64
–> primary   DNS address 114.127.208.84
–> secondary DNS address 202.3.208.11

6. Selamat! Berarti tu dah konek. Untuk mengakhiri koneksi, tekan ctrl+C

Thanks to :

www.kaskus.us

www.archlinux.org

www.sierrawireless.com

//
Filed under Linux
Aug 17, 2010

Install Driver Wireless Broadcom BCM4312 di ArchLinux

0 Comments

Akhirnya saya pake ArchLinux jg setelah kecerobohan yg menghancurkan Slackware saya. Seperti biasa, masalah yg kita hadapi di laptop CQ40 setelah instalasi distro adalah wireless/wifi. Menurut suhu Bima, kernel 2.6.33 yg dipake di Arch release 2010.05 tidak mendukung driver wireless Broadcom, eh apa kebalik Broadcom yg belum mendukung 2.6.33 ya? Ya pokoknya seperti itulah.

Tetapi setelah googling, ketemu juga solusi di http://aur.archlinux.org/packages.php?ID=33876.

Jadi kita harus bikin package secara manual dulu. Wah,ternyata di Arch yg terkenal akan pacman nya ini, ada persoalan yg harus manual handed jg. Hahaha

Pokoknya ini langkah2nya :

  1. Donlot dulu http://aur.archlinux.org/packages/broadcom-wl-patched/broadcom-wl-patched.tar.gz, ini adalah pkgbuild yg akan kita pake buat bikin package nya.
  2. Donlot jg http://www.broadcom.com/docs/linux_sta/hybrid-portsrc-x86_32-v5.60.48.36.tar.gz, ini adalah driver dari broadcom nya.
  3. Donlot http://www.broadcom.com/docs/linux_sta/sta_5.60.48.36_2.6.33_kernel_patch.zip, ini patch driver untuk kernel versi 2.6.33 keatas.
  4. Nah, seperti biasa kita lakukan proses instal di terminal ato konsole.
  5. Lakukan tar -xvf pada broadcom-wl-patched.tar.gz
  6. Copy hybrid-portsrc-x86* dan sta_5.60* ke dalam folder broadcom-wl-patched hasil tar tadi.
  7. Lakukan perintah makepkg di dalam folder broadcom.
  8. Dan jadilah packagenya. Untuk nginstall ni package, lakukan perintah sudo pacman -U pada package yg telah dibikin tadi.
  9. Remove module b43 dengan rmmod b43.
  10. Load module yg baru dengan modprobe wl dan modprobe lib80211.
  11. Biar tu module ngaload otomatis tiap kali booting, buka /etc/rc.conf, lalu tambahin di array module MODULES=(lib80211 wl !b43 ..
  12. Woke, wireless Broadcom BCM4312 802.11b/g siap untuk dipake ngenet. Selamat!
//
Filed under Linux
Jul 27, 2010

Kecerobohan dan Migrasi Distro

0 Comments

Wuah, lama bgt gak posting..Mw cerita apa ya? Hmmm..yweslah cerita linux aja lah..

Jadi bgini, saya barusan pindah distro dari Slackware ke ArchLinux. Setelah 5 bulan make Slackware 13.0, saya tergiur pengen upgrade ke Slackware 13.1. Yasudah tanpa pikir panjang langsung slackpkg upgrade-all, dan selanjutnya reboot untuk melihat apa yg bakal terjadi. Taaraa!!! Setelah masuk layar booting Compaq, layar Lilo pun keliatan, tapi setelah di-enter Slackware nya, ternyata gak mw booting! Wah, opo iki? Saya pun konsultasi ke SIC kepada para master. Dan disana sempet berusaha ngebenerin Slackware nya pake Slax. Tapi ternyata gak mw juga.

Setelah Googling, ternyata untuk upgrade versi Slackware dibutuhkan cara2 khusus. Nah ini yang gak saya perhatikan. Selama ini saya nginstall program kebanyakan pake cara manual ./configure, make, make install. Kemungkinan program2 ini konflik sama program yg ke upgrade-all. Dan sebenernya hal2 itu diliat di README.txt. Kecerobohan yg sangat konyol. Hahaha. Tapi gak papa lah buat pengalaman. Gak rusak gak belajar. Cuma softwarenya kok.

Dan kata temen2 di dunia maya, sebenernya si Slackware masih bisa dibenerin. Tapi berhubung males dan pengen ngicipin ArchLinux, saya pun langsung pinjem cd nya di SIC, tapi kayaknya ni cd bermasalah. Saya pun nge-burn sendiri cd nya pake iso yg ArchLinux 2009.08. Pas verification pas nge-burn nya, eh eror. Tapi berhubung napsu pengen ngicipin Arch, tanpa pikir panjang langsung booting tu cd trus arch/setup. Dan proses instalasi berjalan kayak biasanya. Yah, dasarnya cd nya eror, setelah booting lagi masuk startup terjadi beberapa hal yg ganjil, kyk program yg udah di-pacman tapi kemudian kembali seperti semula lagi.

Akhirnya terpaksa saya ngeburn lagi. kali ini donlot yg iso ArchLinux 2010.05. Dan alhamdulilah burn kali ini berjalan lancar sampe selesai tanpa eror. Kemudian nginstal lagi. Tapi ternyata ada masalah lagi, proses nginstal driver wireless nya di Arch ternyata beda sama di Slackware. Setelah Googling, ternyata caranya jg cukup kompleks. Perlu bikin package secara manual sendiri dulu. Hahaha. Tenyata di ArchLinux yg digembor-gemborkan akan pacman -S nya itu, perlu ngompile2 jg. Yoweslah sg penting icip2. Untuk cara-nya, bakal saya beberkan di posting selanjutnya.

Kemudian yg saya pacman antara lain hal, fam, python, alsa, ntfs-3g, dan tentu saja KDE biar gak cuma item2 thok. Dan jadilah ArchLinux di Compaq Presario CQ40-104AX.

//
Filed under Linux, My thoughts
Jul 17, 2010