Bacalah

Learning is forever

RSS Feed

Going where this year?

Bagamana Cara Mengapresiasi Musik Death Metal

0 Comments
Posted by Taufiq on September 8, 2010 at 7:25 am
Sebagai penikmat musik, saya suka berbagai macam musik, salah satunya metal dan lebih spesifik death metal. Selama ini orang2 mengasosiasikan musik death metal dengan segerombolan orang yg menjerit2 dan menciptakan berbagai macam kebisingan. Tetapi, banyak sekali alasan kenapa musik jenis ini tetap digemari banyak orang yang fanatik di seluruh penjuru dunia. Inilah alasannya.

1. Dengarkan apa yang ada dibalik suara gitar dan vokal yang kasar. Meskipun suara2 parau dan gitar yang kasar kadang2 menganggu pendengaran kita (terutama bagi mereka yg hanya terbiasa dengan musik lembut), suara2 tadi lebih dari sekedar kebisingan idiot. Ada melodi, pola, dan komplektisitas untuk disadari dan dihargai jika kita punya cukup banyak waktu. Mungkin hal ini akan sedikit menyentil para pecinta fanatik musik melayu tanah air.

2. Sadari bahwa memainkan dan menyanyikan death metal tidaklah mudah. Ketika seseorang dengan background musik dasar dapat secara instan belajar main musik pop, untuk mempelajari musik death metal dibutuhkan waktu yg lebih lama. Sebagai bandingannya, mungkin membutuhkan watu yg sama untuk belajar main death metal dengan belajar musik klasik atau jazz. Bandingannya, lihatlah solo dari Siksa Kubur dan Kangen Band. Bandingkan, maka akan sangat terlihat perbedaanya.

Untuk instrumen perkusif, permainan drum pada death metal adalah sangat teknikal dan presisi. Dibutuhkan waktu bertahun2 bagi seorang drummer death metal untuk mencapai skill yang memadai untuk memainkan pola rhythm yg sedemikian kompleks pada tempo yg kedengaran mustahil. Sebagian besar elemen perkusi pada musik yg populer (dengan perkecualian musik jazz) sangat simpel dan kadang2 hanya merupakan musik elektronik yg bukan dimainkan oleh musisi beneran. Inilah yg dijual ke publik. Untuk mereka yg lebih tertarik dengan skill, jazz dan death metal menawarkan suguhan yg lebih menarik untuk menikmati bakat gitar dan drum.

3. Sekali-sekali nontonlah death metal secara live. Lihatlah bagaimana para musisi yg memainkan instrumen secara eksploratif. Jika anda mencoba memainkannya sendiri, anda akan menyadari bahwa orang2 death metal adalah musisi2 yg sangat berbakat. Mempelajarinya membutuhkan latihan dan dedikasi, yg menghapus stereotipe bahwa para metal head adalah orang2 yg malas. Anda mungkin juga akan terkesan betapa energiknya para anak2 death metal. Jangan harap ada death metal di acara2 kayak Dahsyat, HipHipHura, Derings, dan sebagainya.

4. Di death metal, hampir setiap orang selalu menulis musik mereka sendiri. Termasuk riff, drum, solo, dan liriknya. Menulis musik anda sendiri membuktikan dimensi lain dari kepiawaian instrumental seorang musisi, menjadikan musik lebih personal dan tidak ‘pabrikan’. Dijamin gak akan ada kasus jiplak2an, contek2an, ato saling mengklaim lagu orang di death metal.

5. Jangan lihat musiknya dari konteks atau subyek pribadi. Mungkin liriknya terdengar gak sopan dan sadis, tentang zombie, pembunuh berantai, ato bunuh diri. Tapi hal2 tersebut adalah kenyataan yg tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia. Jadi apakah salah bagi seorang musisi death metal untuk merekam kejadian2 tersebut secara fiksional menjadi sebuah lagu? Padahal di acara2 TV dan koran2 jg banyak berita tentang tawuran, perkosaan, dan bunuh2an. Sebenarnya banyak juga kok yg mengambil tema liriknya misalnya dari cerita rakyat, ato masalah agama dan sejarah.

6. Pelajari sub-genre dari death metal itu sendiri. Tidak semua death metal sama. Genre ini mencangkup banyak sub-genre yg kadang2 bercampur satu sama lain. Hasilnya, sulit untuk mendeskripsikan satu band dengan satu sub-genre saja. Berikut daftar umum untuk sub-genre death metal.
Blackened – mengadopsi tema dan elemen musik black metal. Contohnya Behemoth
Brutal – Spawn of Possesion, Suffocation, Deicide, Dying Fetus, Obituary, Cannibal Corpse
Doom – tempo yg lebih pelan, atmosfer melankolis, growl yg lebih dalam, dan drum dobel pedal. Autopsy, Sepultura
Deathcore – drum cepat, gitar down tune, tremolo picking, scream, growl, riff melodik dan breakdown. All Shall Perish, Job for A Cowboy, God Forbid
Grind – intense, musiknya singkat2, vokal menjerit lebih menonjol. Carcass
Jazz fusion – Atheist, Cynic
Melodic – harmoni gitar dan melodi dengan vokal tingi. Arch Enemy, At The Gates, Soilwork, In Flames, Amon Amarth, Children of Bodom
Symphonic – Nightfall, Eternal Tears of Sorrow
Technical/Progressive – strukture lagu dinamis, time signature, harmoni, dan melodinya tidak umum. Nile, Necrophagist, Death
7. Kebanyakan lirik di death metal adalah fiksi dan tidak untuk diikuti. Jadi jangan menganggap apa yg anda dengar di musik death metal adalah serius. Lirik2 itu hanyalah penumpahan emosi seorang musisi pada lagunya.
You can leave a comment, or trackback from your own site.

0 Comments

You can be the first to comment!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *